www.indonesiaexprs.com – Bireuen. Ummat Charity dan Komunitas Solidaritas Dhuafa Aceh (KSDA) menyalurkan bantuan untuk pengungsi Rohingya, sabtu (21/4/2018).Bantuan diantar langsung ke lokasi penampungan DI SKB, Cot Gapu,Kabupaten Bireuen.
Bantuan diserahkan langsung Founder Ummat Charity Akmal Hanif di dampingi ketua umum KSDA pusat Nanda Indah Sari, yang diterima langsung oleh sekda kabupaten Bireuen Ir Zulkifli, disaksikan juga oleh kepala dinas sosial kabupaten Bireuen Murdani, kepala SKB Usman dan kepala BNPB M.Nasir.
Baca juga : Ketua Umum IMO – Indonesia Terkesan Dengan Aktifitas IMO Sumut
Dari keterangan Akmal Hanif, bantuan yang diserahkan berupa pakaian sangat layak pakai, Al Quran, sembako, air mineral, kain sarung, kurma arab, perlengkapan mandi serta kebutuhan wanita dan anak.”Bantuan ini berasal dari sumbangan masyarakat di Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireun hingga Banda Aceh yang digalang para relawan dalam waktu semalam.
Alhamdulillah antusias masyarakat menyumbang sangat tinggi,” sebut sosok yang akrab disapa Abi Elhanief tersebut kepada sejumlah wartawan di lokasi penampungan pengungsi.Selain menyerahkan bantuan, relawan Ummat Charity dan KSDA juga menyempatkan berkomunikasi sambil bercanda menghibur para pengungsi Rohingya yang sudah mulai terlihat bugar.
Baca juga : H. Koyem Tepis Isu Maju Pilgub Kalteng Priode Mendatang
Sementara itu dari pantauan relawan, jumlah bantuan khususnya pakaian layak pakai terus mengalir dari masyarakat. Ketua Umum KSDA Nanda Indah Sari menyebut akan terus berkoordinasi dengan BNPB, jika ada kemungkinan ada arus pengungsi yang kembali terdampar di perairan Aceh.
“Jika ke depan ada pengungsi Rohingya dan Burma yang terdampar lagi ke Aceh, maka bantuan yang sudah ada seperti pakaian layak pakai dapat di salurkan, jika memang yang sekarang sudah mencukupi,” harap Nanda. KSDA dan Ummat Charity juga akan melanjutkan penggalangan bantuan untuk pengungsi Muslim Rohingya.
Baca juga : H. Koyem Hadiri Undangan Warga Lahei I Peringatan Isra Mi’raj
“Kami lanjutkan penggalangan bantuan, mempersiapkan jika ada kemungkinan arus pengungsi susulan” pungkas Abi Elhanief. Sebelumnya di kabarkan sebanyak 76 jiwa warga muslim Rohingya sekitar pukul 14.30 WIB, Jumat (20/04/2018)
Mereka menderita berbagai tingkat kelelahan dan dehidrasi. Menurut pengakuan warga Rohingya, mereka sudah hampir satu minggu terombang-ambing di laut dengan menggunakan perahu ikan berbobot 10 gross tonnage (GT).
Saat terdampar kondisi puluhan warga Rohingya sangat lusuh setelah berhari-hari terombang-ambing di laut. [Dari kabupaten bireuen dima melaporkan]. (Red)